Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Minggu, 07 September 2008

Ramadhan

Setelah sekian lama aku mengembara dalam keadaan yang tidak jelas. Di bulan ini aku sedikit menemukan kembali sesuatu yang telah hilang. Sesuatu yang pernah kualami dan membuatku tenang, damai dan nyaman. Damai dalam kesenangan dan juga meski dalam duka. Apa yang terjadi disekitarku tidak mempengaruhiku begitu dalam.
Kembali ke dalam hatiku, sebenarnya hidupku tidak serumit yang kupikirkan. Aku terlalu banyak memakai logika pikiran/umum dalam kehidupanku. Dan aku telah melupakan logika Tuhan, logika Allah sang creator. Apalah aku ini, makhluk yang terlalu banyak menuntut, terlalu banyak membiarkan nafsu mengembara dalam diriku. Segala keinginan dan impian selalu hadir setiap, dan itu yang membuatku tak terkendali. Lepas dari segala yang benar, lupa tentang diriku sebenarnya! Aku terlalu banyak memimpikan sesuatu yang bukan dari diriku, bukan kemampuanku, bukan impianku. Lelah rasanya menuruti itu semua hingga aku lemah dan terkulai, tanpa daya, dan kosong.
Dalam hatiku bertanya, inikah sesuatu yang telah aku cari? Dan aku berusaha keras untuk mengejarnya, namun tiada yang ku dapat. Aku mengejar sesuatu yang kosong! Dan setelah sekian lama aku baru tersadar, aku telah lari dari garis yang dibuat untukku. Aku adalah unik, tidak ada orang lain yang benar-benar diriku, dan aku tidak mungkin menjadi orang lain. Selama ini aku berusaha menjadi orang lain, sepertinya menyenangkan dan membahagiakan. Impianku, tabiatku, cara berpikirku, bakat, hobi adalah milik orang lain, aku ingin seperti mereka. Mempunyai segala sesuatu yang tidak ada padaku dan jauh dari ku. Meski sebenarnya itu juga tidak sesuai untukku, namun aku terlalu memaksa.
Ramadhan ini, semula aku ragu akankah aku bisa menemukan kembali, diriku yang dulu! Aku menyambutnya dengan keraguan! Orang orang yang merindukan bulan ini, menyongsong dengan penuh harap dan semangat. Sementara aku belum siap menyambutnya, aku pikir kenapa datang terlalu cepat? Hingga saatnya tiba, aku tidak merasakan sesuatu yang istimewa terjadi padaku sebagaimana mereka yang dengan antusias, menjalankan ibadah, bersedekah, atapun ikut majelis. Aku jauh dari semua itu, aku berusaha menuju kesana tapi tak tau jalannya. Yang kurasakan adalah berat sekali menuju kesana bersama orang orang yang istimewa. Sedikit demi sedikit aku berusaha menikmati, melakukan sesuatu yang baru. Baru bagiku setelah sekian lama hilang. Paling tidak aku di jalan yang benar, dan tujuanku jelas meski aku berjalan pelan.
Benar menurut mereka yang telah sampai duluan, namun aku belum mengetahui itu adalah kebenaran. Selama ini aku baru mendengar, aku belum bisa merasakan manfaat bagiku, ataukah mungkin karena kebodohanku? Aku tak punya Guru yang membimbingku ke sana, aku berusaha mencari Mereka, dan telah aku dapatkan! Mungkin bukan lah sang Guru yang orang-orang pikirkan mempunyai kesarjanaan /titel. Mereka adalah orang biasa yang sebagaimana sering aku temui, orang yang sering berjumpa dan berbicara kepadaku. Aku belajar dari mereka tentang sesuatu yan g tidak ku dapatkan ketika aku dulu sekolah, kuliah dan bahkan dalam pengajian. Mereka mengajarkanku tentang kehidupan, sesuatu yang harus aku jalani! Melakukan sesuatu yang harus kulakukan, sebelum melihat sesuatu/kesempatan yang lebih baik. Karena kesempatan datang pada waktu yang telah ditentukan, tidak bisa dimajukan atau diundurkan. Adalah takdir Allah! Mimpikan, Lakukan dan temukan takdirNya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas