Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Minggu, 28 Desember 2008

Semuanya Datang Padaku Kebetulan

Ketika aku sering ke Solo seorang kawan menghubungiku, Haryanto teman waktu SMA. Kami sangat akrab sehingga aku menggunakan sebutan dalam keluarga ya Pakdhe, aku rasa nama panggilan itu sebutan paling akrab dibanding yang lain. Aku tak menyangka dari peristiwa itu menjadi awal aku mengenal orang, blog, internet. Aku juga bertemu dengan orang-orang istimewa, Pak/Ibu Wisnu Wijaya, Adik Ferbian, adik Nova, Mr Sunarto, Mbak Puji, Mas Daryono Mie Ayam Mekar Sari, atau mas Lagiman yang jual Mie/Nasi Goreng di seberang jalan. Disebelah ada yang jual Soto Ayam Bu Harto bersama kedua anaknya dibantu Pak Mulud (bapak dari kawanku). Kalo yang jual Soto Daging disebelah utara tetanggau, Mas Joko dan Mas Trimo kadang anaknya yang masih SMP dan SD main ke sini. AKhir-akhhir ini saja tak kesini karena sudah musim sekolah.

Ada lagi master saya P Sabariyanto yang banyak sibuknya, kalo ke warnet cuma chatting saja. Selain mengajar bahasa inggris di SMA beliau juga ngajar di STAIN dan punya perguruan intifadhoh lagi punya warnet di Yogya. Kemudian P Wasono seorang guru bahasa jawa pernah tampil mendalang di Jepara waktu masih tugas disana beberapa prestasi tingkat propinsi pernah diraihnya, P Warsito seorang guru sekolah dasar yang sedang melanjutkan S2, P Wasimin seorang karyawan, dan masih banyak lagi Pak yang lain yang memberikan banyak inspirasi pada diriku. Semuanya berawal dari tanpa hal khusus, semua peristiwa yang terjadi diluar dugaan, waktu mengenal beliau aku melihat kelebihan mereka masing-masing. Ada sesuatu yang aku ingat dari mereka, karisma, kepandaian atau kebaikan nya yang sangat berkesan padaku.

Pertama kali bertemu adalah biasa seseorang belum ada respek pada masing-masing pribadi, hingga salah satu darinya menemukan sesuatu yang lebih/aneh yang menyita sedikit perhatian. Dari situ pada pertemuan selanjutnya bisa dilanjutkan dan akhirnya akan terjadi suatu ikatan batin. Di pertemuan berikutnya mereka akan saling mengenal dari semua sisi baik positif dan negatifnya.

Khusus untuk cewek ada Anggita sebagai teman yang aku anggap sebagai adik sendiri, Enkana yang juga masih sekolah SMA sering main ke warnet. Mereka memanggilku pakdhe, mungkin mereka mendengar ketika aku memanggil pakdhe pada kawan yang pernah datang kemari. Aku tidak keberatan dengan sebutan itu, kesannya lebih akrab. Banyak lagi adik-adik cewek yang kukenal, mereka masih sekolah SMP atau SMA ada beberapa yang sudah kulian di Solo atau di Yogya. Aku belajar dari mereka, berbagai macam sifat mereka aku jadi sedikit paham dengan mereka wanita. Bahkan ada yang tiap kali kesini bersama menurutku pacarnya selalu bertengkar, meski mereka kadang terlihat bercanda. Kadang salah satu diantara mereka meminta pendapatku untuk memihaknya, kalau sudah begini aku biasanya bingung mau bela yang mana.

Ada lagi Ryan keponakan dari kawanku tiap kali ke warnet selalu mencari musik midi dan lagu barat. Sekolah kejuruan jurusan teknologi informasi, kelas dua di sekolah kejuruan negeri ngawen gunungkidul. Meski kadang kusindir kenapa sekolah komputer belum bisa komputer dasar. Aku ingin coba bangkitkan rasa ingin tahunya yang masih kurang, namun sampai saat ini belum bisa. Aku di warnet bertemu banyak teman baru dan ketemu dunia baru, di sini aku punya kesempatan untuk melihat dunia dari balik layar. Banyak hal kutemukan disini, informasi yang aku perlukan aku bisa dapatkan dalam sekejap.

Guruku Datang

Baru saja aku mengedit tulisan ini (29 Desember 2008) sore hari dikejutkan dengan kedatangan dua orang bapak. Waktu kuperhatikan, aku tak asing lagi melihat beliau, meski sudah puluhan tahun tak pernah ketemu aku masih ingat wajah mereka. Mereka adalah guru ketika aku SMP di Pangudiluhur, segera aku salami beliau berdua sambil menyebut namanya satu persatu. Kali ini tak bertemu di sekolah namun di warnet, beliau berdua ingin melihat pengumuman hasil sertifikasi guru yang dilaksanakan di FKIP UNS. Padahal tadi malam waktu melihat Kirab Pusaka di Solo, aku coba mangkal di jalan Slamet Riyadi dan melihat di seberang jalan ada nama sekolah SMP PangudiLuhur. Aku jadi teringat almamater sekolahku dulu, teringat sama Bapak/Ibu Guru, yang paling istimewa Pak Stepanus Widodo. Teringat waktu masuk pertama kali menanyakan siapa diantara satu kelas yang masuk sekolah di situ dengan terpaksa. Saat itu aku mengacungkan jari, dengan jujur dan bersemangat aku jawab pertanyaan itu, ada satu teman ku tapi lupa siapa. Aku terpaksa masuk sekolah disitu karena tak bisa masuk SMP 1 Cawas. Waktu itu beliau menasehati kami jangan sampai melakukan suatu hal dengan perasaan terpaksa. Aku memang tidak mengatakan sebenarnya, waktu masih kelas enam aku memang ingin masuk sekolah di situ. Tapi karena kehendak orang tua dan kakak, aku diminta mencoba daftar dulu di Negeri. Saat itu memang nilai ku tak masuk kualifikasi di sekolah negeri. Jadi meski aku daftar ya tak diterima, dalam bayanganku saat itu aku harus nunggu tahun depan lagi. Beruntung kakakku yang tertua pulang waktu itu masih kuliah di IKIP Semarang, dan dia alumni SMP Pangudiluhur juga. Jadi dengan mudah bisa melobi pihak sekolah di SMP Pangudiluhur untuk menerima aku. Saat itu ada beberapa orang yang mengalami hal yang sama. Yang paling aku ingat namanya Sumino, orang tuanya tidak mampu menyekolahkan sehingga rencana dia tak sekolah. Oleh tetangganya yang juga seorang guru di SMP Pangudiluhur Pak Marwoto namanya, dia didatarkan. Aku dengar dia mendapatkan keringanan membayar SPP dari pihak sekolah.

Dan yang datang sore tadi adalah beliau Pak Stepanus Widodo yang mengajar kami Fisika dan Matematika beserta Pak Fx Sugeng Siswanto yang mengajar Matematika kelas lain. Aku tak tahu ini sebuah kebetulan atau apa, aku hanya berpiir bahwa kita sering diberi petunjuk namun kadang kita mengabaikan. Semua kebenaran milik Allah, meski aku menganggap bahwa setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita adalah petunjuk bagi kita.

Wah senang sekali, aku dulu juga pernah ketemu juga dengan guru di SMA di warnet, Pak Triyono yang mengajar bahasa inggris dan pak Sajiyono guru sejarah. Aku juga menyapa mereka dan menanyakan tentang kabar terbaru di sekolah tempat aku dulu belajar. Mereka sangat baik menanggapi pembicaraanku, mungkin mereka tak ingat lagi padaku. Tapi aku masih mengingat mereka semua, setiap para guru yang memberikan kesan padaku akan selalu kuingat sampai kapankun. Aku belajar dari mereka, jadi sudah sepantasnya aku berterimakasih pada mereka semua.

Bonus Hari Ini Upgrade Memori

Hari ini aku bangun pagi sekali sebelum shubuh, aku juga heran kenapa. Saat bangun, aku tak ingin tidur lagi tak seperti biasanya akhir-akhir ini. Mungkin seseorang telah berdoa untukku, benar atau tidak aku belum tahu. Memang hari ini aku berencana mau ke rumah dhi Alfi untuk memasang memori komputer yang telah kubeli kemarin. Aku rencanakan jam sembilan kesana, menurutku tidak terlalu pagi untuk bertamu ke rumah seseorang. Aku menunggu jam terlalu lama berdetak, masih jam 7 pagi dan kudengar Burung berkicau didepan rumah. Menurut pengalaman orang jawa akan ada tamu yang datang entah keluarga atau tamu istimewa. Beberapa hari ini memang hampir tiap hari terjadi setiap pagi hari, aku pikir mereka sedang menyampaikan salam atau sesuatu dari jauh. Siapa yang tahu, banyak hal yang kita manusia tidak tahu/melihat/mendengar. Indera kita terbatas, bagaimana kita tahu kalo seseorang dari jauh sana sedang memikirkan kita atau berharap kita menghubunginya. Aku percaya saja apakah itu mitos, kadang memang ada tamu datang kadang juga tidak.

Meski aku merencakan jam 9 tapi aku tak jadi berangkat jam sembilan aku malah ngantuk dan tidur sampai jam 10. Aku dengar hp bergetar ada dua sms masuk aku diamkan saja tak kubalas. Dari dik Febrian dan temanku Miswan.

Baru sekitar jam 12 aku berangkat, sepertinya waktuku mempet, besok aku ada urusan lain jadi aku harus pasang hari ini. Jam segitu waktunya makan siang dan shalat dhuhur jadi tak sopan untuk bertamu. Aku tak punya pilihan lain jadi berangkat saat itu juga, sampai di rumah dik Alfi, ada dik Ayu di depan rumah bersama kawannya sedang ngobrol. Dipersilahkan dan aku terus menuju lantai dua, kulihat dik Alfi sedang masak. Ketika aku tanya Bapak/ibunya dimana, ternyata baru ke Solo belanja, aku tak tahu pasti tempatnya. Aku langsung saja ke atas menuju kamar tempat komputer berada. Kulihat dik Yekti sedang pake komputer sedang main game, melihat kedatanganku menyapa lalu pergi dan membiarkanku perbaiki komputer. Setelah buka chasing dan kupasang memori lalu hidupkan kembali, upgrade memori berhasil. Sebelumnya aku agak ragu apakah upgrade berhasil karena spec yang aku cari tak ada, tapi akhirnya aku yakin bisa. Kemudian coba jalankan beberapa program Office ternyata responnya tambah cepat. Sebelumnya perlu waktu 150 detik untuk loading, setelah penambahan memori waktu loading menjadi 30 detik. Ya upgrade memori 2 x semula mestinya kinerja tambah cepat, semula 256 MB menjadi 512 MB dan untuk share VGA 8 MB.

Setelah coba semua program respon nya cepat, aku lihat dari jendela langit terlihat mendung mau turun hujan. Aku mohon diri untuk pulang meski mereka sudah menyediakan makan siang untukku. Dalam perjalanan memang hujan tapi baru sekitar 2 km dari rumah dik Alfi tak ada hujan. Perjalanan sampai rumah memang belum ada tanda-tanda akan turun hujan meski mendung. Baru beberapa menit berikutnya hujan turun dan aku sudah tiduran di rumah. Aku senang pekerjaanku upgrade memori selesai, sukses, selain itu respon komputer juga bagus. Upgrade komputer aku nyatakan selesai, dan kejadian yang lain adalah bonus. Dhik Alfi malam hari mau berangkat ke Jakarta naik kereta.........! Selamat jalan, semoga selamat sampai Jakarta, nyaman dan aman dalam perjalanan. Besok sudah awal tahun Hijriyah dan aku berencana nonton kirab pusaka keraton di Solo bersama seorang kawan. Ya sebentara lagi.........!

Doni Kecil

Doni kecil sering kali mengintip dari balik pintu kaca, namun ketika kudekati dan kuminta masuk justru lari menjauh. Beberapa saat kemudian mengintip lagi, kadang menutup/membuka pintu slinding yang terbuat dari frame kaca. Hampir tiap malam kesini hanya mau mengintip dari luar, melihat orang orang yang berada di warnet termasuk aku. Aku tidak tahu maksudnya, mungkin rasa ingin tahu nya lagi muncul, apa yang kami lakukan di dalam warnet. Doni Andrianto nama lengkapnya, merupakan anak mas Daryono yang jual mie ayam di depan Army Net. Jualan sekitar jam 4 sore sampai sepuluh malam, dibantu oleh mbak Titin adik iparnya. Sering Doni kecil bersama ibunya (Istri Daryono) atau kadang bersama om Aris nya ke warung yang dekat warnet. Tiap kali datang tak lupa mengintip dari balik pintu kaca yang transparan. Begitu kudekati langsung lari mendekati bapak atau tantenya, begitu seterusnya.

Beberapa hari ini lain dengan Doni kecil, begitu datang terus mulai buka pintu dan masuk ke warnet. Aku sendiri juga heran kenapa berubah begitu, mungkin sudah bosan diluar bersama orang tuanya. Kemudian tanya sana sini, apa yang sedang aku dan orang-orang lakukan di dalam ruangan, mulai memainkan mouse, keyboard dan tutup botol minuman. Ambil pembuka tutup botol dan menanyakan minuman apa sambil mencoba buka tutupnya. Waktu aku ingatkan jangan dibuka, masih saja mencoba berulang kali, yang dia ingat hanya fanta. Padahal disini tak ada minuman fanta, waktu kujelaskan tak ada fanta disini masih saja tak percaya. Namanya juga anak kecil usia mungkin sekitar 7 tahun baru sekolah TK, jadi aku tak terlalu risau dengan kelakuannya. Ketika memegang mouse selalu saja buat mainan dengan memencet tombol sembarangan, jadi komputernya bingung jalan sendiri karena dah di klik berulang kali. Pernah waktu saat menulis di blog aku tinggal sebentar, waktu aku kembali tampilan sudah lain. Padahal sudah ketik banyak dan belum disimpan, wah ngulang lagi deh. Aku cukup bersabar dengan kelakuannya, lagipula apa yang dia lakukan belum lah terlalu memberatkan. Aku cuma menunjukkan sedikit kecewa padanya disertai senyuman, dan mulai ngetik ulang lagi.

Sabtu, 27 Desember 2008

Mr Sunarto

Namanya Pak Sunarto, umurnya sekitar 60 tahun berprofesi service jam. Segala merek jam bisa dia perbaiki baik yang masih menggunakan sistem mekanik tanpa atau dengan batere. Tiap hari mangkal di sebelah warnet dengan berbekal meja sekaligus almari seadanya. Peralatan juga tidak modern, beberapa obeng kecil, palu, pisau kecil dan cairan pembersih. Setiap menyapu halaman depan warnet selalu di akhiri dengan membuka pintu seraya melambaikan tangan disertai senyuman yang ramah. Pertama kali aku kaget juga, aku belum pernah mengenalnya namun aku juga membalas dengan senyuman. Ketika sore akan pulang dia selalu berpamitan dan jabat tangan tak dilupakannya.

Satu dua kali aku tidak merespon, hingga ada perasaan tak enak dalam hati. Aku melihat kebaikan dalam diri bapak Sunarto, berinisiatif menyapa duluan pada siapupun yang dia kenal. Saat itu aku tidak tahu namanya, tiap kali ketemu aku hanya bisa tersenyum. Aku coba cari informasi tentang nama beliau, dari temanku aku tahu bahwa dia sangat baik dan namanya Mr Sunarto. Setelah itu tiap kali datang aku tak lupa menyapa dan menjabat tangannya. Kami pernah juga berbincang-bincang masalah kenaikan BBM, negara, politik, pemilu hingga masalah keluarga. Pak Sunarto menyediakan papan catur disitu sehingga saat aku menghampiri kadang sedang bermain catur dengan kawannya. Dari beberapa permainan yang aku lihat, pak Sunarto sering unggul dari lawan mainnya. Akhir akhir ini papan catur sudah tak ada lagi disana, sehingga sekarang aku tak melihat lagi beliau bermain catur.

Mengenai keluarga dia bercerita bahwa beliau mempunyai beberapa orang anak yang sudah berkeluarga. Dan satu lagi seorang anak laki-laki yang sedang menyelesaikan studi S2 di kota Semarang. Beliau banyak bercerita tentang anak bungsunya ini, mulai dari mengapa dia menamakan anak bungsunya Edi Sugiharto. Ya, nama dalam bahasa jawa ini mengandung arti sebuah doa dari orang tua untuk sang anak agar memiliki cukup uang. Beliau juga mengatakan bahwa anak bungsunya ini lain sendiri dari anak-anaknya. Bisa sekolah sampai perguruan tinggi di kota Semarang dan bahkan bisa melanjutkan S2. Di kota itu anaknya juga mempunyai usaha jasa service jam tangan. Bahkan beliau juga memperlihatkan foto anaknya yang sedang wisuda. Beliau sangat bangga pada anaknya, justru lebih respek pada sang anak. Semua hal menyimpang yang pernah dilakukan lambat laun telah sirna karena saran dari sang anak. Kata Beliau anak bungsunya itu sangat pendiam, dan patuh pada agama selain itu juga pandai.

Waktu masih muda pernah mendaftar jadi tentara dan sudah lulus pendidikan, namun karena penempatan di luar pulau Jawa, oleh orang tua dilarang. Sehingga beliau tak jadi tentara beneran, walau sering aku lihat memakai asesori tentara, topi, baju dan celana. Dengan bangga menceritakan ketika mengendarai sepeda motor dengan SIM yang sudah kadaluarsa bisa sampai Solo. Pernah seorang polisi menanyakan kelengkapan surat-surat motor dan SIM saat operasi lalu-lintas , beliau bisa lolos. Motornya Honda Astrea prima , ingin mengganti dengan alpha (Yamaha), ketika kuberitahu kalo bensin lebih boros beliau pikir tak ada masalah. Beliau merasa nyaman dengan suaranya yang agak keras mungkin menambah wibawa yang naik. Tak lupa tiap hari membawa radio kesayanganya, dan mendengarkan acara favoritenya musik jawa.

Aku pernah disarankan untuk memakai jam tangan bagus, aku minta beliau carikan. Setelah berapa lama aku konfirmasi, rupanya belum ada. Waktu aku lihat beliau memakai jam warna hitam favoritenya, dalam hati aku memilih jam itu. Menurutku sangat cocok untukku, aku menyukainya dan terkesan simple, meski tak baru. Tapi aku tak mengatakan secara langsung, hingga di lain hari beliau menawarkan jam tersebut padaku langsung saja aku terima. Padahal jam favorite itu pernah diminta sama anak bungsunya tapi beliau tidak kasih. Meski aku tak meminta secara langsung aku justru mewarisi darinya. Aku tak tahu benar atau tidak yang beliau katakan padaku, jam yang aku pakai sesuai dengan keinginanku.

Tulusnya Putro Mbarep

Namanya mas Lagiman

Namanya mas Lagiman, usia 36 tahun, berkeluarga dan dua orang anak laki-laki. Tiap sore hari sampai malam jualan Nasi/Mie Goreng Godok Putro Mbarep di depan warnet (Army.Net) di pasar Cawas. Bersama seorang ibu tua yang pantas disebut nenek, usianya sekitar 70 tahun. Mereka mulai sore hari berjualan jam 4 sampai sekitar jam 12, kalo beruntung jam sepuluh sudah pulang. Kadang juga sampai jam 1 malam, berjuang demi untuk menghidupi keluarganya. Tujuh tahun sudah dia menggeluti usahanya dengan berjualan nasi/mie goreng. Anak Mas Lagiman masih kecil, yang pertama baru masuk TK dan yang anak kedua baru dua bulan.

Pertama kali jumpa memang aku tak memperdulikan kehidupan mereka jualan dipinggir jalan dekat pasar bersama seorang nenek yang ternyata ibunya. Mas Lagiman menurutku sangat baik, pertama kali main di warnet ingin berkenalan. Satu dua kali aku masih tidak paham siapa orang ini, hingga suatu saat aku tanyakan, ternyata Mas Lagiman yang jualan Nasi/Mie Goreng di seberang jalan. Aku tahu namanya setelah beberapa kali pertemuan, meski dia ke warnet meski sekedar menghindari kebosanan menunggu pelanggan datang. Aku juga cukup terhibur dengan kedatangannya, lama berlangsung akhirnya kami jadi lebih akrab. Tanya nama, alamat, rumah, keluarga dan sering kami juga bercanda. Aku juga menanyakan masalah nama Putro Mbarep yang dia gunakan sebagai nama usahanya. Mas Lagiman anak tertua dan punya dua adik semuanya sudah berkeluarga. Rumah dekat orang tua sedangkan kedua adiknya tinggal di daerah lain aku tak ingat dimana. Aku melihat sesuatu yang tak kumiliki dalam pribadi mas Lagiman. Kebaikan hati, keluarga yang bahagia dan ibu yang baik, aku menganggap dia sebagai kakak tertuaku yang sekarang tinggal di Palangkaraya ada kemiripan dengannya.

Cah Bagus

Ketika main Putro Mbarep ke warnet dan ada pelanggan yang datang sang ibu selalu memanggil, pernah kudengar sang Ibu menyebut panggilan "Cah Bagus" panggilan yang bagus, menurutku mas Lagiman juga lumayan Bagus/Tampan. Kadang juga dengan sebutan nama belakang saja. Sang Ibu membantu pekerjaan layaknya seorang karyawan, tiap hari Putro Mbarep memberikan upah pada sang ibu. Aku mengetahuinya saat dia menukarkan uang pecahan sepuluh ribuan padaku dan waktu kutanyakan untuk apa. Ternyata dia meminta sang ibu untuk membantu tiap hari dengan diberi upah, mengenai besarnya upah aku tidak tahu. Aku juga pernah menanyakan kenapa istrinya tidak membantu di warungnya, dia bilang anaknya masih kecil, dan aku cukup paham.

Mbok ayo muleh wis tutup wae yo ..!

Tiap sore hari Putro Mbarep mempersiapkan kemah untuk warungya, aku sering mengamatinya ketika memasang, bambu, tenda dan membawa meja serta gerobaknya. Dan pada malam hari dia harus mengemasi lagi sendiri bambu dan tenda, karena di siang hari tempatnya digunakan untuk penjual emas /parkir. Jadi dia berhak menempati untuk berjualan di malam hari, dengan membayar sejumlah uang pada pemilik kios. Selama ini aku tidak melihat keluhan yang dia sampaikan kepadaku, meski aku melihat sendiri apa yang dia kerjakan tiap hari. Melihat saja aku tak sanggup apalagi harus melakukan. Membawa meja, memasang dan membongkar tenda, suatu rutinitas yang banyak mengeluarkan tenaga fisik. Di pagi hari pasaran berlangsung dia ganti profesi sebagai petugas jasa penitipan sepeda di pasar. Lima hari dua kali dengan sejumlah bayaran sebagai uang tambahan. Bagi sang Putro Mbarep mungkin dia sadar dengan kehidupan yang harus dia jalani untuk berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya dan juga masa depan anak-anaknya.

Ketika malam warung akan tutup, sesudah melayani mie goreng untuk aku bawa pulang, aku mendengar suara ajakan pada sang ibu. "Mbok ayo muleh wis tutup wae yo ..!" Ketika aku mendengarnya itu aku merasakan suatu hal yang nyaman, aku ikut terasa memanggil simbokku sendiri. Panggilan yang dilakukan dengan ketulusan hati dari sang anak kepada ibundanya. Di hari raya kemarin bahkan dia ikut bisa berkorban sapi bersama tetangganya sejumlah tujuh orang. Tiap orang membayar satu setengah juta rupiah, suatu prestasi yang bagus menurutku. Bahkan orang yang di atas dia saja belum tentu berkehendak dan melakukannya dengan ikhlas. Aku melihat keikhlasan pada dirinya saat menceritakannya padaku....!

Ilmu

Ilmu tidak berpihak, selalu lugu, murni dan objektif

Ilmu tak mengenal agama yang kita anut

Ilmu juga tak mengenal kasta kita darimana

Ilmu tak mengenal apakah kita pria atau wanita

Ilmu tak mengenal usia kita tua atau muda

Ilmu tak mengenal kita miskin atau kaya

Gunakan kebijaksanaan dalam menerapkan ilmu

Jumat, 26 Desember 2008

Bonus Hari Ini Bisa Cuci

Tak Bisa Tidur

Semalam tak bisa tidur, mikir soal komputer adhik Alfi, penasaran apa masalahnya. Setelah kemarin kuperbaiki (sebenarnya belum) aku cek semua normal bisa digunakan. Dapat kabar takbisa lagi di sore hari, ya kemarin tak ada orangnya aku betulin sendiri aku pikir normal saja. Aku mengamatinya sampai dua jam dan aku simpulkan OK.

Hari ini aku bisa bangun pagi, padahal akhir-akhir ini aku tak bisa bangun pagi-pagi. Aku bersemangat untuk mandi dan mencuci pakaianku. Sudah beberapa hari ini pakaianku harian belum aku cuci, sampai aku pake lagi meski agak bau, tak ada pilihan lain. Selain itu aku juga sempat olahraga dalam rumah serta dengerin musik favorite, lama aku tak mendengarkan dirumah. Pagi hari terasa ringan, dan aku rencanakan jam sembilan ke rumah dik Alfi. Rasanya lama sekali nunggu sampai jam 9, aku tidak tahu kenapa. Tiap kali kulihat jam sepertinya jarum tak berubah posisi. Jam sembilan kurang seperempat aku berangkat dan sampai di rumah dik Alfi jam sembilan.

Aku ketemu tuan rumah dan dipersilakan masuk langsung naik ke lantai dua. Ketemu lagi komputer yang kemarin, meski aku masih bingung kira-kira permasalahan utama dimana. Coba nyalakan memang tak ada display sama sekali di monitor, tak ada juga sinyal beep. Aku buka chasing dan aku curiga di memori, lalu aku lepas memori dan kubersihkan pake karet penghapus pencil. Aku tahu cara ini dari teknisi komputer di warnet, aku tak bawa penghapus, jadi aku minta dik Ayu ada lalu aku bersihkan pin-pinnya dan tak lupa aku mencatat model DDR dan pasang lagi. Aku berencana mengupgrade memorinya hingga 1 GB, yang semula 256MB yang untuk ukuran sekarang terlalu kecil. Lagi banyak sofware berat yang diinstall sehingga kinerja komputer lambat, padahal speed processor 3GHz. Upgrade memori adalah tahap kedua nanti setelah permasalahan pertama dapat diatasi.

Berikutnya adalah tes, aku coba nyalakan dan aku sungguh beruntung komputer berjalan normal, juga terdengar sinyal beep meski sesaat lebih lama. Kami berbincang bincang, dan bergabung pula dengan bapak dik Alfi. Dalam perbincangan, ada hal yang membuat aku agak tak enak, mengenai informasi seputar penerimaan CPNS yang mengatakan pake uang sekian juta. Aku tak terlalu menanggapi terlalu serius, dan ketika menyebut angka sampai 125 juta, aku bilang masih sedikit meski dalam hati aku tahu sejumlah itu uang yang banyak sekali. Lagi ketika aku punya uang segitu aku akan buat sebuah negara kecil....! Mau jadi apa negara ini jika masih berlaku, tapi aku yakin hal ini tak akan terulang untuk tahun ini dan yang akan datang. Semua murni...! Beruntung saat lihat tv ada informasi pencopotan PNS yang melanggar aturan tentang penerimaan CPNS.

Semua Sudah Tertulis dalam Buku Besar

Dalam hatiku, semua telah diatur, semua sudah ditulis dalam kitab. Sebelum manusia terlahir didunia, setiap rezeki jodoh dan mati semua sudah ada dalam buku besar Allah. Apapun yang telah dan akan kita lakukan sudah ada panduannnya. Persoalannya adalah kita tidak tahu hari esok kita akan melakukan apa atau jadi apa. Apa yang kita rencanakan semua mungkin kita bisa memperkirakan namun saat saat dimana rencana itu akan berlangsung kita tidak tahu seperti apa, setiap detik menit. Misal kita bilang nanti akan pergi ke kota Yogya, meski kita tahu apa kota Yogya seperti apa (sering kesana), kita tidak tahu detil perjalanannya nanti seperti apa, misalnya di jalan ketemu teman, lihat cewek cantik, atau berpapasan dengan rombongan Presiden. Semua sudah ditulis dalam buku besar, andai saja kita tahu detil setiap kejadian yang akan terjadi nanti, esok atau bebarapa minggu bulan dan bahkan tahun. Apapun yang kita usahakan itulah takdir kita, kita manusia adalah ibarat wayang yang dimainkan Dalang Yang Maha Segalanya. Apapun yang dikehendaki sang Dalang bisa terjadi pada wayang itu mau digebukin, dipatahin atau disanjung-sanjung semua karena kehendak sang Dalang. Yang kita lakukan adalah ketika suatu peristiwa itu terjadi dalam hati dan pikiran kita merasa satu frekuensi satu nada dengan kehendak Allah. Apapun yang menimpa kita suka dan duka, sedih dan gembira kita bisa menerima dengan lapang dada, tanpa mengeluh dan kecewa (tidak terlalu). Mungkin dalam bahasa Jawa pepatah atau kata "Manungso sakdremo nglakoni" adalah kata yang pas untuk mewakili kasus ini.

Kehidupan Hari Esok

Demikian juga tentang semua keberadaanku di rumah dik Alfi, komputer adalah salah satu bagian dari detil kejadian sehingga aku harus masuk rumahnya, ketemu kedua adiknya, bapak dan ibunya. Semua sudah ditulis dan aku mendapatkan sedikit gambaran tentang keberadaanku disana jauh hari sebelumnya, ya dalam mimpi! Meski ada juga orang yang mengabaikan mimpi semua tergantung pribadi yang bersangkutan percaya atau tidak, kalo aku percaya. Sejauh ini mimpiku akurat, meski kadang aku juga dibuat bingung mengartikan maksudnya. Dari kisah para nabi sebagian dari mereka mendapatkan wahyu atau sebuah pesan ilahi ada yang lewat mimpi. Apa yang terjadi meski terlihat nyata saat kita mengalaminya adalah kadang adalah sebuah gambaran ke depan bisa dikatatan sebuah petunjuk. Namun dalam bentuk kiasan, setiap objek, pelaku dalam mimpi kadang bukan hal yang sebenarnya perlu diartikan lagi.

Menurutku setiap kejadian di sekitar kita adalah sebuah petunjuk, kita dapat menentukan pilihan hidup dan keputusan dari sini. Dari petunjuk itu kita bisa lebih kreatif karena ide kita muncul dari berbagai sisi disekitar, permasalahannya kita sering tidak memperhatikan hal ini. Berangkat dari dalam hati apakah aku harus melakukan ini dan itu (Allah menghendaki ini berlaku?) sebagai senjata terakhir ketika apa yang kita harapkan terjadi. Sehingga kita tidak terlalu kecewa atau mengeluh meski tak terwujud atau tidak terlalu bergembira berlebihan ketika harapan kita terwujud. Dari kejadian hari ini aku masih belum tahu apa yang akan terjadi sehari, dua hari sebulan dua bulan atau tahun depan. Tentang kehidupanku di hari esok aku hanya bisa memperkirakan dan detilnya suatu saat aku akan alami. Perkiraanku benar atau tidak aku juga tidak tahu, semua kebenaran di dalam genggaman Allah.

Kamis, 25 Desember 2008

Simbok

Ibuku (Simbok)

Meski hari ibu beberapa hari telah berlalu

Mengandungku sembilan bulan, ...........(kata orang2)

Menyusuiku waktu kecil ............(kata orang2)

Menggendong waktu kumenangis

Merawatku ketika demam

Mencuci pakaianku waktu kecilku

Kadang masih mencuci pakaianku ketika aku sibuk

Kawatir menunggu ketika malam aku tak kunjung pulang kerumah

Memasak makanan kesukaanku

Menjaga makanan kesukaanku agar tidak di makan adik

Memberi uang kuliah tanpa kuminta

Menanyakan oleh oleh yang harus dibeli saat pergi ke pasar

Bersabar meski aku masih bekerja seadanya

Bersabar meski aku tak lagi membantu ke sawah

Bersabar meski aku tak lagi membantu memasak

Berdoa untuk kami sekeluarga

Tak marah ketika aku menghilangkan kunci

Tak marah ketika aku memecahkan piring

Menghangatkan makanan untukku ketika aku pulang kerja

Tak pernah memaksaku mengantarkan ke suatu tempat

Menawariku sejumlah uang meski aku belum membutuhkan

Menghindarkan jemuran pakaianku dari hujan

Tiap hari memasak tanpa mengeluh

Terlalu sayang padaku

...

Meski saat ini aku baru bisa bilang

Terima Kasih

Itupun masih dalam hati

Enam Satu

Terasa sangat istimewa bagiku.

Aku menemukan nomor seseorang 01616 di atas meja

Kemarin aku menulis yang ke 106 di blog ini

Pernah Printer berhenti/ error pada angka 61 (bisa di print ulang)

Beberapa hari lalu

Lihat raport Nazhim 1006 (rangking 1 kembar dua)

Beberapa minggu yang lalu,

KM Motor 61xxx...

Nomor HP kawan lama ....x61 hub aku

Apakah semua itu kebetulan

Apakah semua ini pertanda

Mungkin....saja!

Meskipun mendung belum tentu pertanda benar-benar hujan

Sudah saatnya bagiku...!

Only God knows at all.

Seperti Apakah Diriku

Diantara para nabi aku bukanlah Nabi Musa

Diantara sahabat rosul aku bukanlah Abu Bakar

Diantara para dewa aku bukanlah Wisnu

Diantara para pandawa aku bukanlah Arjuna

Diantara presiden RI aku bukanlah Soeharto

Meskipun begitu aku ingin sekali seperti mereka

Ya, Allah jadikanlah aku diantara orang-orang yang terbaik

Bonus di Hari Natal umat Nasrani 2008

Di hari Natal bagi kaum Nasrani, aku mengalami beberapa hal yang menakjubkan. Pertama aku jadi ke gunung untuk sebuah urusan yang belum selesai. Walau aku tak ketemu dengan orang yang kucari tapi urusanku selesali dan aku mendapatkan air yang menurutku murni ya air pegunungan. Sebelumnya telepon berdering, sebuah nomor baru, aku terkejut seseorang istimewa menelpon aku. Beberapa minggu ini aku memikirkan seseorang aku teringat dengan bulan ini dimana deadline dia mengajukan skripsi.

Telepon dari seorang Bapak/Mas minta tolong beneren PC untuk anaknya. Banyak hal kurasakan, senang, tertantang, rasa ingin kesana dan ketakutan. Aku melakukan suatu hal yang menurutku masa depan dan diriku aku pertaruhkan. Aku ingin membantu mengatasi persoalan, dan menurutku ini kesempatan untukku. Langsung saja aku bilang ya..., aku nanti kesana. Ada ide baru untuk menyelesaikan persoalan lain yang sederhana serta mencari air murni di gunung. Setelah mohon diri aku heran dengan kejadian gerimis sesaat menuju lokasi ke rumahnya. Setiap hal menurutku adalah tanda bagi kita, apa yang terjadi disekitar adalah suatu guide /petunjuk kira-kira bahwa kita harus terus atau belok.

Waktu aku sampai dirumahnya aku tidak ketemu dengan orang yang menelponku atau dengan orang yang aku harapkan bertemu. Ibunya dirumah aku mengatakan tentang kedatanganku, kemudian dipersilahkan ke ruang atas. Baru pertama masuk ruangannya, oh gini toh kamar cewek, aku pikir sama saja dengan kamar cowok. Terus aku lihat komputer disitu yang aku lihat agak wah, meski bukan PC terbaru. Aku tadi cukup ragu kira-kira apa masalah, pertama kunyalakan tak ada raster di monitor. Suara bip juga tak terdengar, ku beranikan diri buka kasing lihat-lihat sebentar. Aku nyalakan lagi, OK.

Ini yang membuat aku heran kenapa.....! Is there attraction's law begin.....? Mungkin benar, komputer itu hanyalah sebuah alasan agar aku kesana. Buktinya beberapa lama aku disana komputer OK! Meski displaynya tanpa driver sehingga untuk pemakaian normal tanpa game bisa jalan. Dalam pikiran dan hati banyak bertanya-tanya, aku lalu mohon diri agar aku bisa lekas segera meninggalkan rumah itu. Meski aku diminta nunggu sebentar, aku diminta minum dan menikmati hidangan yang telah disajikan.

Aku berbohong buat alasan harus menemui seseorang secepatnya dan mendadak handphone berbunyi. Adhik Febrian menelpon dan mengatakan hahwa printernya error ada pelanggan mau print. Langsung saja aku hiyakan dan menuju ke warnet, aku punya alasan jadi tak jadi berbohong. Sampai di warnet aku lihat printer errorr/blink seperti biasanya. Aku pikir mungkin harus direset counter atau EEPROMnya, seperti biasa aku pake program reset printer. Sekali dua kali masih gagal padahal biasanya langsung bisa, lalu uninstall drivernya dan install lagi baru bisa...! Dalam hati aku berharap dhik Febrian bisa sendiri mereset sepeninggalku nanti. Toh aku harus mencukupkan disini di warnet, untuk sesuatu yang menurut aku sudah saatnya aku menemukan pekerjaan yang baik dan baru. Aku ingin menunjukkan cara dan pelajaran padanya namun dia baru belajar sedikit. Tapi aku yakin suatu saat nanti bisa sendiri pikirku.

Bakda shalat mahgrib, aku ke warnet dan kaget, dhik Febri bilang aku dicari seseorang diluar. Aku pikir dalam hati siapa ya.....! Antara heran, kaget, senang, grogi dan bingung jadi satu, ternyata Alfi dan dhik Ayu. Lama tak bertemu, kutanya kok tumben disini ada urusan apa,????? Bapaknya ke Masjid dan mereka anaknya diminta nunggu di depan mungkin diminta menemuiku. Ada apa..................?

Sambil menunggu aku minta mereka masuk dan duduk dikursi panjang, kami menanyakan kabar dan mengenai proposal skripsinya! Juga beberapa topik lainnya, wah kok begini rasanya, aku coba berlaku biasa. Yang kupikirkan adalah hari esok aku harus membenahi komputernya lagi. Mereka mencariku karena komputernya nggak nyala lagi, menunggu apa yang harus dilakukan untuk besok. Aku berusaha untuk mencari artikel di web dan beberapa driver agar aku besok bisa membenahi. Mereka berharap padaku, aku harus berusaha yang terbaik, aku juga buat rencana untuk menambah memory dan membeli di toko mana? 1 GB kupikir cukup untuk komputer itu.

Sampai saat ini aku masih bertanya dalam hati, adakah yang kurasakan benar. Dari perjalanan selama ini, kedepan seperti apa aku masih belum tahu.

Rabu, 24 Desember 2008

Perahu Sampan vs Kapal

Ketika ingin mengarungi danau mungkin kita cukup menggunakan perahu sampan atau mungkin speedboat.
Speed Boat
Namun untuk mengarungi lautan atau samudera luas kita memerlukan kapal laut atau kapal yang lebih besar. Masih diperlukan cukup banyak perbekalan, pengetahuan tentang samudera/lautan, perlengkapan navigasi yang handal dan persediaan bahan bakar.
Untuk jadi orang yang biasa, kita cukup belajar dan berpikir seadanya. Namun jika kita ingin menjadi orang besar/pemimpin hebat, kita harus banyak belajar, banyak biaya, pengorbanan, semangat dan juga keberanian.

Selasa, 23 Desember 2008

Judulnya Ngungsi

Ini Doni.... Ini peristiwa ketika kami di Batam dulu, di perumhan Happy Valley Garden Waktu diusir dari rumah lama dan pindah ke rumah baru, satu persatu bawa kasur bersama kawan- kawan. Kaya ngungsi banjir saja, untungnya pindah cuma beberapa blok saja. Dan kita pun bahu membahu bawa kasur.....! Doni , Yanuar, Adhit lagi istirahat Istirahat dulu aah....! Pak Warsono dan Pak X (lupa) Dilanjutkan minum, kopi......! Kok lain orang.......! Terus foto-foto bareng cewek2.....!

Gunung dan Manusia

Gunung

Dari kejauhan gunung terlihat kemegahannya. Namun ketika kita jelajahi, banyak kita jumpai berbagai hal didalamnya. Mulai dari rumput,tanaman, pohon, batu kecil, batu besar dan kadang kita menemukan burung, atau bahkan binatang buas. Ada yang menarik bagi kita namun ada yang membuat kita takut, ada yang membuat kita terkejut. Ketika di puncak kita bisa melihat keindahan tempat lain, namun di puncak itu kadang membuat kita takut jatuh ke jurang. Hingga kita berpikir itulah si Gunung.

Manusia

Dari kejauhan terlihat baik, ketika kita mengenal lebih dekat, akan kita temukan beberapa kekurangan. Hari ini membuat kita sedih mungkin esok hari akan membuat kita senang. Disaat mengenal dekat akan kita jumpai setiap sisi baik dan buruknya. Hingga terakhir kita berpikir, inilah manusia yang namanya Si Anu.

Beda Gunung dan Manusia

Ketika semua manusia di bumi ini marah, Para Gunung di dunia akan diam saja. Namun jangan tanya ketika semua para Gunung di dunia marah, maka binasalah manusia ini. Jadi kita harus membuat para Gunung tidak pernah marah.....!

Kamis, 18 Desember 2008

Kita Perlu Sedikit Alasan

Dalam menghadapi segala sesuatu, pekerjaan, tugas, tanggung jawab kita hanya memerlukan sedikit alasan untuk bisa menikmatinya. Ketika kita sudah bisa menemukan alasan untuk melakukannya maka kita akan larut didalamnya. Tak ada rasa lelah, jenuh, keluh kesah, ngantuk, takut, yang ada adalah usaha dan memikirkannya. Semua indera bisa bersatu padu bekerja bersama sama dan menikmati suasana, bahkan rasa sakit, lapar dan haus pun mendadak bisa hilang. Kita harus bisa menemukan alasanpun meski sedikit sehingga apa yang kita kerjakan menjadi menyenangkan. Meski pada pekerjaan yang sama, tiap orang mempunyai alasan yang berbeda agar bisa menikmati apa yang dikerjakannya

Senin, 15 Desember 2008

Allah Maha Besar

Aku tahu apa yang kupahami tentang Allah jauh dari cukup, toh aku bukan seorang ahli ibadah, bukan juga seorang yang ahli agama. Aku juga bukan termasuk orang orang yang sepenuhnya taat pada agama. Aku melakukan sebagaian perintah dalam agama disisi lain juga melakukan hal yang dilarang agama. Beruntung bagi mereka yang taat dalam agamanya, tentu hidupnya akan bahagia baik meski dalam berkelimpahan harta ataupun tidak.

Allah Maha Besar

Waktu ku belajar tentang keBesaran Allah, hingga aku bingung juga memahami tentang makna itu. Dalam perjalanan waktu tidaklah mudah untuk mengetahui esensinya, hingga suatu saat aku menemukan hal yang menurutku penjelasan dari kebesaran Allah. Saat kecilku desa yang aku ketahui adalah tempat tinggal dan beberapa desa tetangga. Saat itu aku tidak mengetahui bahwa masih desa lain di dunia ini. Kemudian seiring berjalan waktu aku mulai mengetahui desa lain dan mendengar bahwa ada kota juga di dunia ini. Pertama kali mendengar kota dalam hati bertanya kira kira seperti apa yang namanya kota. Waktu pertama kali singgah kota tersebut aku baru tahu ternyata kota seperti ini. Seiring berjalan waktu aku juga mendengar ternyata ada kota lain, Semarang, Surabaya, Jakarta. Kemudian muncul masih adakah kota lain di dunia ini, hingga saat dewasa aku mendengar ada kota lain di bumi ini New York Tokyo Singapura dan lainnya. Beberapa kota aku tahu dan bahkan pernah singgah disana, namun masih banyak kota aku tidak mengetahuinya. Aku hanya bisa mendengar bahwa kota ini begini dan begitu dari surat kabar tv atau internet. Masih banyak hal yang tidak ku ketahui dengan kota lain, semisal ada waktu dan dana aku pasti akan mengunjunginya. Yang aku ketahui masalah kota-kota dan yang pernah aku singgah hanya sebatas kota dalam negeri, itupun baru beberapa. Apalagi kalo semua kota di dunia ini. Pasti tidak akan sanggup untuk mengunjungi/singgah ke semuanya, diperlukan waktu dan dana yang besar sekali. Dalam perjalanan hidupku tidak akan pernah bisa menyinggahi satu persatu kota itu.

Ada Yang Lebih Besar Lagi

Ketika pengetahuan tentang kota-kota di dunia ini belum selesai aku singgahi /pelajari. Aku mendengar bahwa di angkasa sana ada Matahari, planet-planet, meteor, satelit. Beberapa tahun terakhir aku membaca informasi bahwa bumi ini masuk dalam Galaksi Bima Sakti, satu dari sekian ribu galaksi di alam semesta. Bagaimana aku bisa menunjungi Galaksi galaksi itu yang jaraknya tahun cahaya. Lagi kota dalam negeri saja aku baru mengunjungi beberapa. Itupun jaraknya hanya dalam orde kilometer, bagaimana mungkin mengunjungi galaksi yang ordenya tahun cahaya. Tidak bisa membayangkan.

Lagi jika kita lihat perbandingan bumi, bulan, planet-planet dan matahari beserta asteroide.Belum bisa memahami bagaimana besarnya bumi yang kita tempati, dari informasi yang kita dapat bahwa bumi ini ukurannya tidak seberapa dibanding matahari. Belum lagi ukuran Bumi, gunung, danau, pulau dan laut yang masih dalam bumi saja aku tidak bisa menjangkau. Dan ternyata masih ada bintang di angkasa sana yang ukurannya melebihi matahari. Setiap ada yang lebih besar bintang yang ditemukan oleh para ilmuwan, pada waktu berikutnya ditemukan bintang yang melebihi ukurannya. Bumi, Matahari, Planet, Bintang beserta alam semesta ini adalah ciptaan Allah, sang penciptanya Allah tentu Maha Besar lagi.

Menurutku seperti itulah sedikit pemahamanaku tentang Kebesaran Allah. Aku tidak akan mampu mengukur kebesarannya meski setetes dari air laut di samudera. Ketika aku baru mengetahui yang bahwa yang terbesar adalah kolam, di lain waktu di luar sana masih telaga, danau, lautan dan samudera. Ketika aku baru mengenal sedikit tetang besarnya bumi ini, ternyata diluar sana masih ada planet matahari dan bintang, belum lagi galaksi.

Setiap aku mengetahui sesuatu yang besar aku juga mengetahui bahwa Allah lebih besar lagi dari semua itu.

Meski Kita Tahu Bumi Tidaklah Bulat Telor

Kita tahu bahwa bumi itu tidak lah bulat, bergelombang dan tidak rata. Namun kita menggambarkan /mengidentikan dengan sebuah bola, semua bisa menerima hal itu. Bahkan dalam pelajaran anak sekolah dasar pun kita dapat menyederhanakan menjadi sebuah lingkaran saja. Proses pengajaran yang semula rumit menjadi lebih sederhana, lingkaran atau bola merupakan reseprentasi yang tepat untuk bumi. Meski kita tahu bahwa kondisi sebenarnya tidak lah demikian namun semua orang atau ilmuwan sepakat dengan diskripsi tersebut.

Kadang kita harus menyederhanakan suatu hal agar kita bisa memahami makna sesungguhnya. Kita membuat sesuatu yang besar menjadi kecil agar kita bisa memahami makna sebenarnya. Sebagaimana menerangkan ilmu tentang bentuk bumi kita pada seorang anak, kita harus menyederhanakan bumi yang sedemikian besar dan berbentuk bola yang tidak teratur (tidak rata) dengan sebuah lingkaran kecil. Kita tahu bahwa ukuran dan bentuk permukaan bumi jika kita bandingkan dengan lingkaran yang kita gambar di papan tulis atau kertas tentu sangat jauh-jauh sekali dari sebenarnya.

Kita tidak mungkin menggambarkan semua informasi dari ukuran dan bentu permukanan bumi ke dalam sesuatu yang lebih kecil (kertas/papan tulis). Namun kita hanya mampu mengambil sedikit informasi dari ukuran dan bentuk permukaan bumi dan mengatakan bahwa bumi itu kira seperti telur, bola, atau lingkaran. Dari segi ukuran kita tahu bahwa ukuran telor bola maupun lingkaran yang kita buat sangat jauh dari sebenarnya. Begitu juga bentuk permukaan sangat-sangat jauh sekali dari bumi. Namun dengan mengatakan bahwa bumi seperti demikian (telor, bola, lingkaran) seseoarang yang belum tahu bentuk dari permukaan bumi bisa membayangkan seperti apakah sebenarnya.

Besar Dalam Kecil

Bagaimana mungkin menjelaskan informasi yang besar sekali ke dalam tempat yang ukuran nya jauh kecil misalnya informasi tentang permukaan bumi ke dalam sebuah lembaran kertas atau papan tulis. Tentu tidak akan semua informasi tentang bumi terwakili pada kertas atau papan kita. Untuk melihat gambar utuh sebuah gunung kita tidak bisa melihat seluruh informasinya tanpa memperkecil dulu. Pertama yang kita lakukan adalah melihat dari jarak kejauhan dengan resiko kita tidak dapat melihat tanah, bebatuan dan pohon yang lebih detail. Atau yang kedua kita mendekat dengan resiko kita tidak bisa melihat bentuk keseluruhan dari gunung. Tapi kita bisa melihat detil, tanah batu dan tanaman yang tumbuh di gunung itu. Dari kedua cara tersebut kita tidak bisa menemukan informasi yang cukup untuk sebuah gunung. Tetapi dengan menggabungkan kedua cara itu kita bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Tambah lemkap lagi jika kita melihat lagi dari atas, samping kiri, kanan dan belakang. Tentu informasi yang kita dapatkan akan lebih lengkap lagi.

Dalam kehidupan kita sering melakukan hal semacam agar kita bisa memahami tentang segala sesuatu. Pertama kita harus menyederhanakan hal itu dari beberapa sudut pandang, dari situ kita bisa mengambil gambaran dan kesimpulan. Untuk suatu hal yang lebih rumit dan kompleks diperlukan lebih banyak lagi peninjauan dan sudut pandang. Semakin banyak sisi yang kita tinjau akan memperlengkap informasi yang kita dapat. Dari situ kita bisa membuat design untuk tahap berikutnya atau penyelesaian mungkin.

Sabtu, 13 Desember 2008

Aku Hanya Ingin Menikmati Kehidupan Saat Ini

Mengenai apa yang kulakukan sampai akhir tahun ini bukannya aku ingin dianggap begini atau begitu. Atau lebih dari siapapun , bukan itu. Aku hanya ingin menikmati keadaanku saat ini, dalam situasi apapun aku harus bisa mengendalikan diriku ini. Kehidupan mendatang tidak terduga, tidak ada yang tahu, dalam keadaan kurang atau berlebih harus bisa mengendalikan diri. Aku tahu saat ini apa yang kudapatkan jauh dari cukup dan bahkan untuk makanpun aku masih mengharap orang tua. Aku ingin sedikit menghilangkan ketergantungan pada orang tua, kupikir dengan melakukan hal ini aku merasa puas. Aku tidak tahu dalam agama benar atau salah apa yang aku lakukan. Ketika seseorang kelak menanyakanku, aku sudah punya jawabannya dan kupikir mereka akan memahamiku.

Tidak terlalu bahagia ketika mendapat anugerah, begitu pula tidak terlalu sedih meski dalam bencana. Senang dalam kondisi mendapatkan kemudahan/anugerah/harta adalah wajar dan itu mudah, semua orang bisa. Masih bisa tersenyum meski dalam kondisi sulit/sedih adalah lebih baik lagi.

Kawan Lama di Batam Datang

Gimana kalo kawan-kawan yang jauh sudah lama tak bertemu kemudian menghubungi dan merencanakan untuk main ke rumah. Rasanya sangat menyenangkan, menanyakan kabar, bercerita masa lalu kita berikut dengan kenangan yang masih tersisa. Bekerja sama dalam tim di perusahaan, sama sama kena marah bos, makan bersama di kantin, main ke mall, atau ke pantai. Apalagi jika kita dulu tinggal di rumah yang sama/mesh tentu sangat menyenangkan sekali. Akan melintas lagi kebiasaan kawan baik yang kita suka maupun tidak, apa yang pernah kita lakukan.

Dua orang kawan di Batam merencanakan datang kerumah,aku menunggu kepastian kapan mereka datang. Bingung juga menanti, mereka sangat ingin main ke rumah, aku merasa kami datang dari dunia yang berbeda. Aku takut mereka terkejut atau bahkan pingsan dengan keadaan dan latar belakang keluarga. Meski dulu waktu masih di Batam aku bercerita sejujurnya tentang keluarga. Saat itu yang aku bercerita bahwa keluarga kami adalah petani dan dulu kami pernah pelihara sapi. Aku juga bercerita tentang suka duka jadi keluarga petani dan waktu menggembalakan sapi. Kulihat mereka waktu itu sangat serius menyimak dan mendengar apa yang kuceritakan. Justru mereka sangat antusias untuk datang kerumah, melihat sawah atau kerbau katanya. Disamping juga ingin sekali mereka bertemu dengan bapak simbok. Dua hari lalu (Kamis 11/12/08) mereka menelpon akan main kerumah siang harinya namun waktu aku konfirmasi lagi belum bisa. Hingga hari berikutnya (Jumat) mereka memastikan bahwa akan datang kerumah setelah shalat Jumat. Aku pun memberi sedikit peta perjalanan, dan dimana harus bertanya dan berhenti kemudian kujemput, maklum mereka baru pertama kali main kerumah.

Kebetulan

Sebenarnya aku bingung juga saat mereka mereka merencanakan datang sore, padahal aku harus ke warnet. Siang hari aku dapat kabar dari teman di warnet bahwa komputer lagi ada masalah, meski aku datang tidak mampu menyelesaikan masaiah. Aku menjemput sahabat ku sesuai di tempat yang aku tentukan dan saat aku kesana mereka sudah menungguku. Setelah bertanya kabar lalu ku ajak kerumah, sebelumnya kuajak ke sawah dulu. Seperti yang kawanku impikan dulu, ingin melihat sawah atau kebo. Mungkin bagi orang di sekitar ku sawah adalah hal yang biasa, kami tidak terlalu penting, karena di daerah kami hampir semua memiliki sawah. Bagi kawan ku ini mungkin terlihat indah atau apa. Seperti orang kota yang memandang pegunungan terasa indah, atau orang kota yang lagi liburan di pantai. Terasa indah dan menyenangkan, namun bagi penduduk yang tinggal di Pantai atau di pegunungan melihat hal yang biasa, apa indahnya?

Memang di Batam dimana ia tinggal memang tidak ada sawah, hampir semua hutan dan kawasan industri dan perumahan penduduk. Setelah puas dengan foto lalu aku ajak keliling desa dan menuju kerumah. Bapak dan simbok di rumah menunggu kedatangan kawanku ini. Beberapa minggu lalu Bapak/Simbok kuberitahu bahwa kawan dari Batam dan Yogya mau main kerumah dan mereka benar-benar menunggu kedatangan mereka. Namun karena ada urusan lain di Yogya, baru kemarin bisa datang.

Ban Sepeda Kena Paku

Aku dapat telepon dari teman di warnet, aku harus ke warnet serta mau bilang bos bahwa aku tidak bisa jaga. Baru beberapa ratus meter, lihat ban motor kempes kena paku, ini baru pertma kali di Jawa motorku kena paku. Kebetulan di dekat tetangga yang bisa tambal ban, hanya beberapa meter, jadi aku tidak terlalu jauh membawa/capek. Aku cari orangnya tidak ada, kutinggal saja disitu, mungkin nanti tetanggaku paham apa maksudku. Lalu aku pinjam motor saudara. Kami ke warnet, minta ijin sama bos, kebetulan ada gangguan sehingga bos meminta untuk tutup saja. Wah kebetulan sekali, kami foto-foto, makan mie ayam depan warnet semua mau bayar. Jadi bingung, masih mending daripada nggak ada yang mau bayar sama sekali.

Lagi ke sawah, ngobrol banyak hal, rencana masa depan, tentang agama. Wah jauh-jauh dari Batam kok ngomongin begitu sharing pengetahuaan , serius sekali. Mestinya kan ke tempat rekreasi, andai saja mereka datang pagi tak ajak ke Rowo Jombor saja. Tapi mereka datangnya sore mana sempat.....! Tapi kupikir kawanku ini hanya ingin main ke rumah ketemu Bapak/Simbok, lihat sawahku, atau kebo sudah, mengenai yang lain sepertinya tidak mereka hiraukan. Jika pun ada mereka anggap itu sebagai bonus. Apa yang kawanku dan aku impikan 3 tahun lalu di Batam sudah kesampaian, main ke rumahku.

Aku hanya ingin menyambut mereka, apapun akan aku usahakan. Kalo di buat logika mungkin ini kesempatan pertama dan terakhir mereka ke rumahku. Andai nanti bisa ketemu lagi ya mau saja...........!

Selasa, 09 Desember 2008

Takutnya Di Bawah Monster

Kalo dibawah mesin raksasa gini gmana ya? Apalagi kalo baru pertama kali lihat. Merinding, takut kalo monster jalan sendiri dan banyak pikiran macam-macam. Padahal belum tentu sengeri itu, memang kesan yang kita lihat dan dengar pada indera kita akan membuat seseorang menjadi takut atau merasa ngeri. Padahal yang sesungguhnya terjadi tidak demikian, diperlukan kebiasaan cara pandang dari otak kita. Bahwa semua akan baik-baik saja meskipun kita dibawah monster yang menakutkan. Seperti pose beberapa kawan disamping ini, pertama lihat saja sudah menakutkan, takut kalo monster berjalan dan krekk. Tapi bagi kawan ini karena sudah terbiasa, mereka dapat mengurangi rasa takut mereka, dan mereka sudah menguasai pikiran mereka sendiri .

Senangnya Bertemu Kawan Lama

Beberapa hari yang lalu aku membuka email dan betapa terkejut bercampur senang. Seorang kawan mengirim email beserta nomor hpnya, sayang malam itu aku lagi tidak membawa HP (tertinggal), dilihat dari tanggal email masuk sudah lama dikirim. Memang beberapa minggu ini aku tidak membuka emailku, jadi aku tidak tahu kalo ada kawan ini. Andai malam itu aku bawa HP ke warnet langsung SMS sekali. Aku balas saja lewat email dulu dan kukasih nomor HP ku, dan aku juga catat nomor HPnya berharap sampai dirumah bisa menghubungi lewat HP. dipagi hari kaget dengan sms yang masuk kok ada nomor baru ternyata dari kawan yang semalam baru saja ku balas. Kok cepat sekali, dia baca emailku, waktu konfirmasi kawanku buka email pake , wah canggih juga. Padahal aku ada rencana menghubunginya di siang hari, eh keduluan.....!
Kami bersmsan dan kasih kabar, dia sekarang di Kaltim sudah berkeluarga dan anak satu. Di malam berikutnya kami lanjutkan chatting, senang sekali bisa bersua dengan kawan lama lewat internet. Jadi teringat dengan apa yang kami alami dulu bersama kawan-kawan yang lain. Memory lama muncul kembali, begadang, makan bersama, main ke mall, kerjain tugas kuliah, nemenin buat tugas gambar. Kami bertemu dalam satu kehidupan satu kos-kosan, suka duka kami hadapi bersama. Saat itu aku sangat senang mengamati mereka menggambar kapal, atau menghitung datasheetnya atau dengan kepiawaian main gitar. Banyak cerita baik yang menyenangkan atau beberapa Padahal aku sendiri tidak memahami apa yang mereka kerjakan, memang ilmu yang kami pelajari jauh berbeda. Menggoda mahasiswi yang kos didepan atau teman mahasiswi yang sedang main ke kost kami adalah suatu hal yang biasa. Pergi ke kampus, mall bareng atau pulang ke desa bersama karena satu arah perjalanan kemudian mampir ke rumah.

Hingga satu persatu dari kami harus berpisah karena pindah kos atau karena studi sudah selesai. Saat itu dengan berat hati melepas kepergian mereka, mengapa cepat sekali waktu untuk berpisah. Memang setiap pertemuan suatu saat ada perpisahan dan saat itu saatnya berpisah, setiap yang datang akan pergi silih berganti. Hari demi hari, bulan demi bulan dua bulan dan tahun demi tahun kami lalui tanpa saling kirim berita. Masing-masing dari kami sibuk dengan kehidupan sendiri, kami bisa pahami. Hingga suatu saat salah satu dari kami teringat dan mencoba untuk menghubungi, seperti yang kawan kami lakukan. Kami teringat tempat kos kami dulu di Surabaya, Jl Gebang Lor 57 Surabaya. Disana kami banyak melalui hari-hari kami bersama, pagi, siang malam kami masih teringat suasana itu bersama mereka. Tak terasa sudah 10 tahun berlalu kami bersua lagi hari ini meski lewat internet. Kami berharap suatu saat bisa bertemu lagi bertatap muka meski dengan kondisi dan tempat yang berbeda. Bercerita kenangan masa lalu yang pernah kami alami.....!

Terima kasih kawan!

Jumat, 05 Desember 2008

Aku Senang Hari Ini

Seseorang telah berdoa untukku, hingga aku merasakan suatu hal yang menyenangkan serta membuatku heran. Akhir-akhir ini aku mengalami beberapa kejadian yang dimulai dengan kebetulan, tanpa sengaja. Mungkin bisa disebut sebagai bonus, segala hal positif yang datang tiba-tiba dan diluar dugaan. Bertemu dengan teman lama, bertemu dengan orang yang dirindukan, informasi bagus datang tiba-tiba. Badan menjadi sehat hati dan pikiran tenang, tanpa rasa kawatir, susah atau sedih. Untuk memulai hal seperti itu kadang kita perlu menipu pikiran kita sendiri. Dalam situasi tertentu kita harus berpikir bahwa sesuatu berjalan normal/bagus meski dalam kenyataannya tidak. Mulai dari situ kita akan berusaha bangkit untuk memperbaiki keadaan, dari situ kita bisa menemukan jalan keluar. Meski tubuh ini sakit, kita perlu mengatakan bahwa tubuh kita sehat kemudian kita benar-benar sehat.

Sedikit Untuk Bapak

Beberapa hari ini, inginku melakukan sesuatu untuk bapak. Musim tanam padi kali ini, bapak bingung dengan menghilangkan pupuk di pasaran. Kebutuhan pupuk tanaman sangat banyak, namun untuk mencari satu sak pupuk saja perlu waktu 2 minggu. Tiap kali datang ke pengecer pupuk tak ada, menunggu adalah jawaban yang sering bapak dengar. Sempat berpikir aku untuk membantu bapak mencari pupuk di luar daerah. Dan kemarin tanpa sengaja ada orang yang menginformasikan pupuk meski dengan harga yang tidak wajar. Akupun senang mendengarnya, lalu kuminta teman tersebut mencarikannya untukku. Setelah konfirmasi beberapa kali, aku bisa mendapatkan pupuk sesuai dengan jumlah yang bapak perlukan, dan jika masih perlu lagi masih ada beberapa lagi dari penjual. Aku bawa pupuk ke rumah dan aku melihat bapak senang/tenang karena apa yang bapak cari berminggu-minggu ada di tangan. Aku tidak mengatakan berapa jumlah yang harus aku bayarkan pada penjual meski bapak sedikit memaksa, aku tak ingin membuat bapak atau simbok nanti malah kecewa. Aku hanya katakan, disaat kritis kita harus melakukan hal yang ekstrim. Hal yang diluar kebiasaannya, meski dengan sedikit beresiko. Banyak orang berhasil karena keberanian dalam menghadapi resiko yang telah diperhitungkan.

Begini hukum pasar berlaku, ketika jumlah permintaan meningkat dan dengan jumlah barang yang terbatas maka penjual bisa menentukan harga. Saat itu aku tidak memikirkan harga, aku hanya ingin menyelesaikan persoalan yang bapak hadapi. Meski penyelesaian yang kulakukan mungkin bukan yang terbaik (jika fokus pada jumlah uang) menurut orang lain. Bagiku itu terbaik, aku berpikir apa yang bapak/kami perlukan bisa kami dapatkan meski kami harus membayar lebih. Aku kawatir dengan kondisi bapak beberapa hari ini, kesehatan baru berangsur-angsur pulih, dibebani dengan beberapa masalah. Apa yang bapak lihat masalah yang dihadapi sangat serius, meski menurut orang lain mungkin menganggap hal tersebut bukan masalah. Setiap orang mempunyai pandangan yang lain pada sebuah persoalan yang sama, tergantung dari latar belakang, tingkat pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki. Seperti masalah pupuk yang bapak hadapi, aku tidak terlalu merisaukannya lain dengan bapak. Aku tidak terlalu memperdulikananya, aku tidak memerlukannya! Aku hanya kasihan saja dengan bapak juga para petani lainnya. Meski aku tahu rasa itu tidak menyelesaikan masalah mereka, itu diluar jangkauanku. Aku coba sedikit membantu untuk bapak dengan melakukan hal yang kecil pula.

Apa yang telah kulakukan menurutku belum seberapa dengan perjuangan bapak untuk keluarga. Andai saja kesempatan datang lagi, aku sangat senang sekali melakukan untuk bapak.

Aku pikir dengan keberhasilanku di akhir tahun ini akan sedikit impas dengan apa yang selama ini bapak lakukan untukku. Namun aku juga belum tau itu jalan terbaik untukku, siapa yang tahu kehidupan haris esok, hanya Allah lah yang tahu.

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas