Beberapa saat yang lalu kau mendapat undangan pernikahan dari seorang teman dari Pucang MIliran Tulung Klaten. Kami ketemu di Batam, dan saat dia pulang ke Jawa untuh menikah dia mengundangku untuk datang. Yang aku heran surat undangannya sangat kreatif, lain dari layaknya undangan pernikahan dan menurutku itu bagus. Aku tanya sama temenku, yang desain kakaknya sendiri. Pada undangan disertai tambahan tulisan semacam artikel tentang pernikahan, yang ditempel di dalam undangan. Ada beberapa lembar artikel disitu dan yang paling menarik perhatianku adalah tulisan seperti pada menu resep masakan seperti dibawah ini.
Kue Pernikahan Islami
Bahan :
- 1 lelaki sehat
- 100% komitmen
- 2 pasang restu orang tua
- 1 botol kasih sayang murni
- 1 potong besar humor
- 25 gr rekreasi
- 1 bungkus doa
- 2 sdt saling telpon
- 5 kali ibadah/hari
- Laki-laki dan perempuan dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
- Masukkan niat murni ke dalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit di depan penghulu
- Biarkan di dalam loyang tadi dan siram dengan bumbunya
- Kue siap dinikmati
- Pilih lelaki dan perempuan yang benar-benar matang dan seimbang
- Jangan satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatannya. (Sebaiknya dibeli di TOSERBA bernama TEMPAT IBADAH walaupun agak jual mahal mutunya terjamin)
- Jangan beli dipasar yang bernama diskotik atau party karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang merusak kelezatan.
Menurutku tulisan ini unik dan kreatif, aku baru menemukannya saat itu. Sebuah pernikahan adalah sesuatu yang suci dan sakral, bukan untuk permainan, seperti banyak kita lihat saat ini! Berita kawin cerai para artis yang disajikan oleh media televisi dan elektronik. Sepertinya mereka para artis dengan mudahnya untuk melakukan hal itu, baru beberapa saat melaksanakan pernikahan dengan pesta yang meriah, namun tak bertahan lama mereka memutuskan tali ikatan perkawinanmereka.
Mereka datang ke KUA (Kantor Urusan Agama- Pernikahan) tidak hanya sekali namun berkali kali. Kedatangan pertama untuk menikah dan kedatangan kedua untuk bercerai........! Dst.......
Datang ke KUA sekali saja seumur hidup ya........................! Yaitu untuk menikah, setelah itu jangan berharap lagi kesana.......ha......h......h.....h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar