Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Senin, 23 Juni 2008

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah

Kemarin tanggal 22 Juni 2008 pemilihan Gubernur Jawa Tengah di daerah kami sudah terlaksana tepatnya Desa Kalideres, Kelurahan Tugu, kec Cawas Kab. Klaten. Pagi hari sekitar jam 6, panitia mengumumkan lewat pengeras suara di Masjid kami Masjid Al Amin. Bahwa para masyarakat yang telah mendapat undangan untuk memilih, dipersilahkan datang ke TPS II atau I dengan membawa undangan. Pemilu dilaksanakan mulai jam 7 sampai jam 1, siang dilanjutkan dengan penghitungan suara. Di Desa kami terbagi menjadi dua TPS sesuai dengan pembagian yang dilakukan dari panitia kelurahan setempat. Ada yang memilih di TPS I ada juga yang di TPS II, sayang pembagian ini tak diketahui dengan jelas kriterianya. Menggunakan batas wilayah terdekat atau kelompok usia, sepertinya sistem acak. Kasihan bagi orang tua yang harus pergi agak jauh TPS I, padahal ada TPS II di sebelah rumahnya. Namun orang tua tersebut tetap melaksakan pencoblosan di TPS I jalan kaki dibantu tongkatnya. Pertanyaannya kok panitia tidak memperhatikan hal itu ya, atau malah sengaja melakukan hal itu agar si orang tua bisa jalan-jalan sekaligus olahraga. Kebanyakan mereka antusias dengan pemilu kali ini, mereka bisa memilih dengan leluasa tanpa ada rasa takut, tertekan, atau was-was. Pada saat perhitungan suara yang sangat mereka nantikan, siapa calon gubernur yang dikehendaki oleh masyrakat di desa kami. Setelah mengetahui hasilnya, mereka tidak mempunyai ekspresi yang begitu kuat, tidak ada rasa kecewa, atau rasa menang yang mendalam. Lain halnya saat pemilihan kepala desa yang telah lama berlalu, biasanya pada saat begini rawan konflik di masyarakat. Karena antara pemilih dan calon yang dipilih lebih banyak bertemu/dikenal masyarakat. Sehingga terjadi persaingan yang sangat mencolok diantara masyarakat. Kalo sudah begini akan terjadi permusuhan dan ketegangan antar tetangga/ pemuda. Diperlukan waktu yang lama bahkan berbulan-bulan agar masyarakat dalam kondisi semula. Berbagai peristiwa sabotase terhadap acara hajatan sampai mempermasalahkan hal kecil digunakan untuk alasan memperpanjang rentetan permasalahan. Beruntung belum sampai terjadi pertikaian/bentrokan fisik, jika hal ini sampai terjadi akan menambah banyak masalah baru dalam masyarakat. Pemilu Gubernur kali hampir semua masyarakat tahu bahwa apapun pilihan mereka tidak akan membawa dampak seperti pada PILKADES. Sehingga mereka lebih leluasa untuk menentukan pilihan mereka sendiri, tanpa rasa kawatir, takut atau was-was. Mereka menyampaikan aspirasi mereka dengan harapan Gubernur terpilih bisa memberikan kehidupan yang lebih baik, biaya hidup murah, dan tak ada kenaikan BBM yang merupakan momok bagi masyarakat. Berbagai alasan mereka gunakan untuk menentukan pilihannya, dengan imajinasi mereka, mereka bebas menentukan pilihan sendiri. Aspirasi mereka sudah tersalurkan, Gubernur terpilih menanggung beban yang banyak karena permasalahan yang komplek di Provinsi/Negara ini. Bagi yang tak terpilih harus rela legawa dan mengakui kekalahannya tersebut bahwa rakyat Jawa Tengah tidak menghendaki mereka sebagai Gubernur paling tidak untuk periode ini. Gubernur baru harus berusaha untuk mewujudkan impian masyarakat Jawa Tengah dan bersama Gubernur propinsi yang lain bersinergi memmbentuk keutuhan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia Untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik...........................!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas