Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Kamis, 08 Januari 2009

Ke Solo

Pagi hari mulai jam 10 mandi dan berangkat ke Klaten SAMSAT, selesaikan urusan kemarin yang belum kelar. Sampai di SAMSAT Klaten yang mas Agung, orang aku cari tak ada, aku tanya mas Sumadi seseorang di SAMSAT yang pertama kali aku kenal setahun lalu. Mas Sumadi, aku masih ingat waktu ketemu rumah di Ngawen dan sudah lama kerja di SAMSAT sebagai tukang parkir. Kehidupan selain disitu aku tak begitu tahu dan mungkin tak akan pernah tahu. Aku hanya berpikir bahwa dunia diantara kami berbeda, aku hanya minta tolong sebuah urusan di tempat itu. Apapun yang dia pikir dan kerjakan aku tak tahu, aku berpikir positif saja. Beberapa hari lalu aku sempat menghubungi handphone namun nomor tak terdaftar lagi. Saat hal tersebut aku tanyakan, mas Sumadi menjawab hpnya dicuri orang, yang tak lain adalah kawannya sendiri. Aku berpikir begitu ya jika seseorang/sahabat yang kita percayai ingin memiliki apa yang kita punya dengan jalan yang tak wajar /mencuri/mengabil. Dari informasi Mas Sumadi ternyata mas Agung sedang dirumah beberapa meter dari kantor SAMSAT dibelakang BCA sebelah selatan masjid katanya. Langsung saja aku berpamitan, dan baru beberapa meter motorku berjalan seseorang memanggilku, akupun berhenti, dan memutar balik. Aku perhatikan seseorang yang kukenal memanggilku, meski memakai helm aku bisa memperkirakan siapa beliau. Wah kaget juga, mas Ripto rupanya diantar seseorang lalu berhenti didepan sebuah rumah bagus. Dalam hati bertanya apa yang beliau lakukan disitu, kok diantar orang pake motor kemudian yang ngantar pergi. Beliau bertanya padaku sedang ada urusan apa kok lewat di situ, aku jawab jujur ingin selesaikan urusan pajak motor yang belum selesai kemarin. Waktu aku tanyakan tentang kepentingan beliau dirumah itu, ternyata sedang nunggu anaknya dik Sayekti yang ternyata memang kos di rumah itu. Saat itu dik Sayekti sakit kalo tak salah dengar lupa minum obat, mungkin beliau mau ketemu untuk diajak pulang atau ke dokter. Aku kira rumah disitu rumah seorang dokter atau apa ternyata kos-kosan. Sesaat lalu aku mohon diri dan kerumah mas Agung seperti yang dikatakan mas Sumadi rumahnya diselatan masjid. Aku berhenti dipertigaan dekat masjid dan menanyakan dimana rumah mas Agung. Perempuan yang kutanya ternyata kakak perempuan mas Agung yang juga tinggal disitu. Setelah selesai urusan dengan mas Agung dimana sebelumnya dapat minuman es teh dan ketemu dengan anak dan istri beliau. Istrinya masih saudara sama mbak Prapti, istrinya Pakde Junaedi tetanggaku. Aku pun baru tahu pertama kali dengannya, dulu aku tak mengira juga kalau mereka masih ada hubungan kerabat. Setelah mohon diri aku ke Solo, ingin ketemu mas Edi mengenai sebuah urusan yang harus kami bicarakan bersama. Namun waktu sampai di Solo aku tak ketemu mas Edi, meski aku telepon dan sms tak ada jawaban. Beruntung ada pegawainya sehingga aku bisa menunggu dengan nyaman. Namun setelah beberapa menit dan jam berlalu tak kunjung pulang dan hujan pun mulai turun deras. Aku coba nikmati suasana dengan mengambil sebuah buku untuk kubaca. Kutunggu sampai jam 3 mas Edi belum terlihat juga, sehingga aku putuskan untuk pulang, meski hujan juga belum reda. Tujuan utama yang aku rencanakan belum terwujud, jadi aku rencanakan lagi besok pagi ke Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas