Dear God,
We Want to Be The Sun or The Moon more than The Star

Ya Tuhan, Jadikanlah kami seperti Matahari, seperti Bulan dan seperti Bintang-Bintang


Terima kasih atas kunjungan anda!




Jumat, 17 Oktober 2008

Pelangi

Pelangi Pelangi

Alangkah Indahmu

Merah Kuning Hijau

Dilangit yang Biru

Pelukismu Agung

Siapa Gerangan

Pelangi Pelangi Ciptaan Tuhan

Sore tadi kulihat warna pelangi di langit, warna yang indah. Setelah sekian lama tidak pernah lihat, rasanya aneh juga bagiku. Sepulang dari Klaten menemui seseorang, kulihat pelangi di atas mengamati nya sungguh indah sekali. Beberapa hari lalu seorang teman memberitahuku bahwa aku dicari oleh mertuanya. Info dari seorang yang menjadi menantu tetanggaku. Aku juga heran, dalam hati bertanya kira-kira ada masalah apa ya..........! Waktu konfirmasi ternya dia ada kenalan yang membutuhkan seorang lulusan sarjana penempatan di Cikarang. Sampai sekarang aku masih ragu antara menerima dan menolak. Ada ketakutan dalam hatiku untuk meninggalkan keluarga, adik bapak dan simbok. Di sisi lain aku tidak bisa menolak tawaran seseorang karena tawaran tersebut menjanjikan. Aku juga mulai berimajinasi kira kira keadaan akan seperti apa jika benar. Karena rasa takut ini aku justru berharap tawaran itu tidak jadi. Aku juga heran kenapa momennya begitu!

Aku dikasih nomor hp, meski ragu aku hubungi juga setelah beberapa saat berlalu. Ini kulakukan karena ada perasaan aneh. Betapa tidak menelpon seseorang yang menurutku mendekati sempurna. Aku pernah mengaguminya karena kelebihan yang dimilikinya sewaktu kecil. Meski seiring waktu rasa kagumku padanya berangsur angsur berkurang. Namun bertemu dan ngobrol dengannya mungkkin rasanya seperti bertemu selebritis.

Memang saat ini lagi rumit, seorang kawan waktu SMA mengatakan padaku mengenal seorang wanita yang katanya adalah tetanggaku. Waktu konfirmasi ke aku ternyata adalah anak dari tetangga yang ku kagumi. Waktu itu kubilang anaknya sangat cantik dan menurutku cocok untuknya. Meski dalam hati aku juga menaruh harapan meskipun sedikit. Aku justru menyarankan kawanku untuk berusaha mendekatinya, juga memanasinya agar mereka bisa sampai ke pernikahan. Setelah beberapa waktu, sepertinya tidak sesuai harapanku dan juga kawanku. Orang tua setuju namun anaknya menunjukkan sikap tidak mau, aku dengar dia justru ngambek. Aku tak bisa bantu secara langsung, dalam hal ini diluar kemampuanku. Seperti biasanya aku tidak mahir dalam melobi.

Aku pernah menyukai nya sewaktu masih sekolah dasar bahkan sampai kuliah. Aku menyukainya karena anaknya cantik dan menurutku baik. Seiring waktu karena keadaan latar belakang keluarga membuatku mundur dan mengubur impianku dulu. Aku tidak memikirkan dia lagi, mungkin bukan jodohku dalam hati. Meski aku tidak bisa mengingat wajahnya dulu aku sangat ingin bertemu dan berbicara dengannya. Mencintai seseorang tapi tidak ingat wajahnya, ini terjadi padaku.....! Sampai sekarangpun aku tidak bisa membayangkan wajahnya, padahal baru beberapa saat berjumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Soto Ayam Mulud

Feel The Taste of Our Soto!
So Delicious

By Hari
Jalan Pasar Cawas - Pedan
Sentul Cawas