Ketika seorang ibu tetangga sebelah ditahan polisi karena sebuah permasalahan yang ringan, banyak komentar miring yang beredar di masyarakat. Semua mulai menyalahkan, menghujat dan memaki, berbagai masalah yang dulu pernah adapun diungkit kembali. Meski banyak diluar sana banyak para pejabat yang korup pada uang negara dengan bebas bisa berkeliaran. Meski pun banyak para aparat hukum yang melanggar hukum, namun mereka tidak terlihat langsung oleh mata. Masyarakat tidak tahu langsung apa yang para pejabat lakukan dengan uang negara/rakyat. Sedangkan apa yang dilakukan seorang ibu ini hanyalah permasalahan yang kecil dibandingkan apa yang dilakukan pejabat/aparat negara. Seorang anak harus menangis ketika ejekan mulai datang dari para teman sekolah. Seorang anak lagi harus pingsan saat mendengar sang ibu yang dulu pernah mengandung dan merawatnya harus masuk penjara.
Sebuah dilema, seorang ibu dengan anak kecil yang masih sekolah dasar kelas v berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sang ibu harus menanggung kebutuhan hidup sendiri, pekerjaan pasti tak ada, sedangkan untuk urusan makan dan biaya sekolah adalah pasti ada. Aku tidak tahu bagaimana membayangkan, bagaimana kehidupan mereka. Meskipun begitu aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, aku tak punya sesuatu untuk aku berikan untuk membantu mereka. Aku hanya berharap suatu saat aku bisa melakukan sesuatu yang bernilai bagi mereka.
Adalah wajar ketika seseorang dengan keterbatasan ekonomi, ketika jalan hidupnya menemui kebuntuan, kemudian melakukan hal yang menyimpang dari norma masyarakat. Siapapun yang mengalami akan terlintas pemikiran seperti itu, darimanapun kasta mereka. Yang terjadi pada tetangga sebelah adalah hal biasa bagiku, ketika orang lain menyalahkan aku justru merasa bersalah. Aku tak bisa melakukan apapun untuk mencegah semuanya sebelum terjadi dan masalah terbesar adalah dia tinggal disebelah rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar