Tak Bisa Tidur
Semalam tak bisa tidur, mikir soal komputer adhik Alfi, penasaran apa masalahnya. Setelah kemarin kuperbaiki (sebenarnya belum) aku cek semua normal bisa digunakan. Dapat kabar takbisa lagi di sore hari, ya kemarin tak ada orangnya aku betulin sendiri aku pikir normal saja. Aku mengamatinya sampai dua jam dan aku simpulkan OK.
Hari ini aku bisa bangun pagi, padahal akhir-akhir ini aku tak bisa bangun pagi-pagi. Aku bersemangat untuk mandi dan mencuci pakaianku. Sudah beberapa hari ini pakaianku harian belum aku cuci, sampai aku pake lagi meski agak bau, tak ada pilihan lain. Selain itu aku juga sempat olahraga dalam rumah serta dengerin musik favorite, lama aku tak mendengarkan dirumah. Pagi hari terasa ringan, dan aku rencanakan jam sembilan ke rumah dik Alfi. Rasanya lama sekali nunggu sampai jam 9, aku tidak tahu kenapa. Tiap kali kulihat jam sepertinya jarum tak berubah posisi. Jam sembilan kurang seperempat aku berangkat dan sampai di rumah dik Alfi jam sembilan.
Aku ketemu tuan rumah dan dipersilakan masuk langsung naik ke lantai dua. Ketemu lagi komputer yang kemarin, meski aku masih bingung kira-kira permasalahan utama dimana. Coba nyalakan memang tak ada display sama sekali di monitor, tak ada juga sinyal beep. Aku buka chasing dan aku curiga di memori, lalu aku lepas memori dan kubersihkan pake karet penghapus pencil. Aku tahu cara ini dari teknisi komputer di warnet, aku tak bawa penghapus, jadi aku minta dik Ayu ada lalu aku bersihkan pin-pinnya dan tak lupa aku mencatat model DDR dan pasang lagi. Aku berencana mengupgrade memorinya hingga 1 GB, yang semula 256MB yang untuk ukuran sekarang terlalu kecil. Lagi banyak sofware berat yang diinstall sehingga kinerja komputer lambat, padahal speed processor 3GHz. Upgrade memori adalah tahap kedua nanti setelah permasalahan pertama dapat diatasi.
Berikutnya adalah tes, aku coba nyalakan dan aku sungguh beruntung komputer berjalan normal, juga terdengar sinyal beep meski sesaat lebih lama. Kami berbincang bincang, dan bergabung pula dengan bapak dik Alfi. Dalam perbincangan, ada hal yang membuat aku agak tak enak, mengenai informasi seputar penerimaan CPNS yang mengatakan pake uang sekian juta. Aku tak terlalu menanggapi terlalu serius, dan ketika menyebut angka sampai 125 juta, aku bilang masih sedikit meski dalam hati aku tahu sejumlah itu uang yang banyak sekali. Lagi ketika aku punya uang segitu aku akan buat sebuah negara kecil....! Mau jadi apa negara ini jika masih berlaku, tapi aku yakin hal ini tak akan terulang untuk tahun ini dan yang akan datang. Semua murni...! Beruntung saat lihat tv ada informasi pencopotan PNS yang melanggar aturan tentang penerimaan CPNS.
Semua Sudah Tertulis dalam Buku BesarDalam hatiku, semua telah diatur, semua sudah ditulis dalam kitab. Sebelum manusia terlahir didunia, setiap rezeki jodoh dan mati semua sudah ada dalam buku besar Allah. Apapun yang telah dan akan kita lakukan sudah ada panduannnya. Persoalannya adalah kita tidak tahu hari esok kita akan melakukan apa atau jadi apa. Apa yang kita rencanakan semua mungkin kita bisa memperkirakan namun saat saat dimana rencana itu akan berlangsung kita tidak tahu seperti apa, setiap detik menit. Misal kita bilang nanti akan pergi ke kota Yogya, meski kita tahu apa kota Yogya seperti apa (sering kesana), kita tidak tahu detil perjalanannya nanti seperti apa, misalnya di jalan ketemu teman, lihat cewek cantik, atau berpapasan dengan rombongan Presiden. Semua sudah ditulis dalam buku besar, andai saja kita tahu detil setiap kejadian yang akan terjadi nanti, esok atau bebarapa minggu bulan dan bahkan tahun. Apapun yang kita usahakan itulah takdir kita, kita manusia adalah ibarat wayang yang dimainkan Dalang Yang Maha Segalanya. Apapun yang dikehendaki sang Dalang bisa terjadi pada wayang itu mau digebukin, dipatahin atau disanjung-sanjung semua karena kehendak sang Dalang. Yang kita lakukan adalah ketika suatu peristiwa itu terjadi dalam hati dan pikiran kita merasa satu frekuensi satu nada dengan kehendak Allah. Apapun yang menimpa kita suka dan duka, sedih dan gembira kita bisa menerima dengan lapang dada, tanpa mengeluh dan kecewa (tidak terlalu). Mungkin dalam bahasa Jawa pepatah atau kata "Manungso sakdremo nglakoni" adalah kata yang pas untuk mewakili kasus ini.
Kehidupan Hari EsokDemikian juga tentang semua keberadaanku di rumah dik Alfi, komputer adalah salah satu bagian dari detil kejadian sehingga aku harus masuk rumahnya, ketemu kedua adiknya, bapak dan ibunya. Semua sudah ditulis dan aku mendapatkan sedikit gambaran tentang keberadaanku disana jauh hari sebelumnya, ya dalam mimpi! Meski ada juga orang yang mengabaikan mimpi semua tergantung pribadi yang bersangkutan percaya atau tidak, kalo aku percaya. Sejauh ini mimpiku akurat, meski kadang aku juga dibuat bingung mengartikan maksudnya. Dari kisah para nabi sebagian dari mereka mendapatkan wahyu atau sebuah pesan ilahi ada yang lewat mimpi. Apa yang terjadi meski terlihat nyata saat kita mengalaminya adalah kadang adalah sebuah gambaran ke depan bisa dikatatan sebuah petunjuk. Namun dalam bentuk kiasan, setiap objek, pelaku dalam mimpi kadang bukan hal yang sebenarnya perlu diartikan lagi.
Menurutku setiap kejadian di sekitar kita adalah sebuah petunjuk, kita dapat menentukan pilihan hidup dan keputusan dari sini. Dari petunjuk itu kita bisa lebih kreatif karena ide kita muncul dari berbagai sisi disekitar, permasalahannya kita sering tidak memperhatikan hal ini. Berangkat dari dalam hati apakah aku harus melakukan ini dan itu (Allah menghendaki ini berlaku?) sebagai senjata terakhir ketika apa yang kita harapkan terjadi. Sehingga kita tidak terlalu kecewa atau mengeluh meski tak terwujud atau tidak terlalu bergembira berlebihan ketika harapan kita terwujud. Dari kejadian hari ini aku masih belum tahu apa yang akan terjadi sehari, dua hari sebulan dua bulan atau tahun depan. Tentang kehidupanku di hari esok aku hanya bisa memperkirakan dan detilnya suatu saat aku akan alami. Perkiraanku benar atau tidak aku juga tidak tahu, semua kebenaran di dalam genggaman Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar